BAPAKLU NGENTOD FUNDAMENTALS EXPLAINED

BAPAKLU NGENTOD Fundamentals Explained

BAPAKLU NGENTOD Fundamentals Explained

Blog Article

Namun setelah percakapan itu suasana menjadi sepi. Bukan karena tidak tahu harus berbicara apa, tetapi keberadaan aku dan Ayah di kamar ini. Selain karena hanya ada kami berdua, kondisi tubuhku yang masih memakai handuk juga menambah ketidaknyamanan di dalam ruangan ini.

suamiku, padahal hatiku sangat senang karena8964 copyright protection8788PENANAVSaUK9wOgz 維尼

ini putri kami sadar dan melihat langsung8964 copyright protection8788PENANA4nFHH3B3Tv 維尼

Pinggulku juga ikut menggeliat-geliat menikmati tusukan-tusukan dari penis Ayah. Dapat aku lihat bagaimana batang penis tersebut keluar masuk vaginaku. Bahkan aku selalu menahan nafas ketika penis milik Ayah masuk ke dalam kemaluanku yang hampir tidak dapat menampung ukurannya yang besar itu.

Papa rupanya tahu maniku keluar, lalu dia mengambil posisi bersimpuh di sebelahku. Lalu mengarahkan tanganku ke batang kemaluannya. Kaget juga aku melihat batang kemaluannya Papa, besar dan tegang.

meskipun masih juga terdengar sesekali Fara8964 copyright protection8788PENANAmqAcxuYoJJ 維尼

“bapakkk masukinn donggggss gak tahan nih”57699Please respect copyright.PENANAIxDlZOA19m

Ayah kemudian menempelkan kedua tangannya di dadaku lalu meremas-remas payudaraku. Aku dapat merasakan putingku semakin mengeras. Sodokan penis Ayah yang liar ditambah dengan remasan pada kedua payudaraku tentu saja membuatku semakin menjerit-jerit.

Aku diam saja tidak ingin menggubris. Walaupun sayang untuk melepaskan Om Andri karena dia adalah lelaki idaman. Apa boleh buat,rasa suka tidak bisa dipaksa. Anggap saja perkenalan dengannya adalah bonus.

“Kalau makan yang benar dong sayang… masa8964 copyright protection8788PENANAFfTANPaqtm 維尼

memulai aksinya. Sesekali ku buka sedikit8964 copyright protection8788PENANAnbOu5b4R6y 維尼

Aku masih ingat ketika bibir Papa menyentuh bibir tipisku. Walau hanya sekejab, tetapi cukup membuat bulu kudukku merinding bila membayangkannya. Mungkin karena aku belum pernah memiliki pengalaman dicium lawan jenis, sehingga aku begitu terkesima.

Aku dapat merasakan permukaan vaginaku mulai basah pada bagian belahannya, bukan hanya karena air liur Ayah, namun juga karena rangsangan yang terus-menerus diberikan oleh beliau.

. apalagi ngocokin penis orang lain pak.. (sahut ku sambil agak sedikit menunduk malu) Pak Marno : Tenang aja dek Dina, aman kok… sepiii.. jam – jam segini rata – rata masyarakat lagi pada sibuk semua.. Dina : Gimana ya pak, tapi Dina tetap aja takut pak… nanti ada yang liat…. Pak Marno : Bentaran aja kok dek,, hehehehe kalau adek yang ngocokin pasti bakalan cepat keluarnya… Pak Kasman : Iyaa dek Dina,, hehehhe pasti cepat keluar kalau dek Dina yang ngocokin.. Dina : hmmmmmmmm….. (dengan penuh pertimbangan, aku pun akhirnya mengiyakan keinginan ketiga bapak – bapak ini) tapi Cuma di kocokin ajaa yaa pak…. Tapi Dina selesaikan dulu cuciannya ya pak.. Dengan penuh semangat, ketiga bapak – bapak mesum dikampung ku ini pun mulai membantu ku menyelesaikan cuciannya ku. Dari mulai membilas sampai dengan pakaian ku dijemur setelah sebelumnya dikeringkan didalam mesin cuci. Karena saat ini mesin cuci sedang rusak dan hanya bisa digunakan sebagai pengering, itu lah alasan ku mencuci pakaian diluar. “Makasihnya bapak – bapak udah bantuin Dina, jadi mau di Kocokin sekarang atau bagaimana ???” tanya ku kepada ketiga orang bapak – bapak yang sedang menikmati hisapan rokok di mulutnya. Pak Marno : Hehehehhe dari tadi udah bapak tunggu dek (ucap pak Marno yang paling SITUS BOKEP bersemangat, maklum saja pak Marno adalah seorang perjaka tua yang sampai saat ini belum menikah) Pak Kasman : Iyaa dek,, bolehhh…. (sahut pak Kasman yang juga tidak sabar) Pak Urip : Ayooo sini dek (ajak pak Urip yang langsung melebarkan sebuah karpet kecil yang ada di dekat sumur kamar mandi rumah ku. Aku pun langsung mengambil posisi untuk duduk bersimpuh diantara pak Marno, Kasman dan pak Urip yang sudah mengelilingi ku) Tanpa perintah ketiga bapak – bapak ini pun langsung menurunkan dan melepaskan celananya satu for each persatu hingga dalam keadaan setengah telanjang. Sebagai seorang wanita, awalnya aku hanya menundukkan kepala. Namun saat aku kembali menegakkan kepala ku, kini dihadapan ku sudah berdiri 3 batang penis yang membuat ku tidak bergedik. Pandangan ku kini sudah terfokus pada three batang penis yang berukuran sangat besar, panjang dan berurat dengan warna gelap yang mengelilingi wajah ku. Dimana sebelah kanan adalah penis milik pak Marno dengan kepala jamurnya yang lebih besar dari batangnya serta bengkok ke kiri, sedangkan yang ditengah adalah penis pak Kasman yang panjang dan besar mengacung ke atas sementara sebelah kiri ku adalah penis pak Urip yang gemuk namun tidak terlalu panjang. Dina : Besar nya banget pak penisnya… Dina jadi takut pakk….

Report this page